•  photo forsa1copycopyaaa_zps2d90b5a4.jpg

    FORSA ONLINE

    Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At-Taubah [9]: 71)

  •  photo HImadikaHeader_zps359c2d93.jpg

    HIMPUNAN MAHASISWA ADIK ASUH

    Bila engkau ingin agar hati menjadi lembut dan damai dan Anda mencapai keinginanmu, sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan seperti yang engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang serta lembut dan keinginanmu akan tercapai. (HR Thabrani).

  •  photo ZAKAT_zps69fa49c8.jpg

    BERBAGI ZAKAT

    “ “ Zakat merupakan syi’ar kedua dalam Islam dan merupakan kekuatan pendanaan sosial dari kekuatan-kekuatan besar lainnya. Zakat merupakan saudara kandung shalat di dalam Al Qur’an dan As-Sunnah. Al Qur’an telah menyebutkan keduanya secara bersamaan dalam 28 kali. Sebagian perintah zakat disebutkan dalam bentuk perintah (amar), seperti firman Allah: “Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat.” (Al Baqarah: 43)

Sabtu, 09 Februari 2013

Kumpulan E-Book kitab


Beberapa ebook ini merupakan file yang kami dapati beberapa situs Islami. Dalam menyajikan ebook-ebook ini, kami juga menyertakan ebook yang berbahasa arab agar bisa sama-sama di download. Adapun untuk membuka file-file ebook yang ada bisa menggunakan software berikut :
  • Membuka format .pdf dengan Adobe Reader [Download].
  • Membuka format .djvu dengan WinDJView [Download].
  • Membuka format .rar dengan WinRar [Download].
  • Membuka format .bok dengan EShamelaa [Download].
  • Membuka format .chm dengan (langsung di buka aja)
  • Membuka format .exe dengan (langsung di buka saja)
ASHHABUR RO'YI PRESS

1. KUMPULAN BAHTSUL MASAAIL 
2. ASH-SHALAH ‘ALAA MADZHIBIL ARBA’AH, karya Syaikh Abdul Qadir Ar Rahbawi. Sebuah kitab yang mampu mengurai beberapa perbedaan shalat 4 madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali).
3. SAFINATUN NAJAA fiy Ushul al-Diin wa al-Fiqh ‘alaa Madzhab Imam asy-Syafi’i, karya ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Syaikh al-‘Alim al-Fadlil Salim bin Samir al-Hadlrami. Merupakan kitab fiqh dasar yang masyhur yang diperuntukkan bagi pemula dan kitab ini tersebar hingga ke lini paling bawah.
4. TAHLILAN MENURUT MADZHAB IMAM SYAFI'I, disusun oleh "Ashhabur Ro'Yi Press", yang mana didalamnya mengurai tentang amaliyah-amaliyah yang ada dialam tahlilan seperti shadaqah atas nama mayyit, membaca al-Qur'an untuk mayyit hingga permasalah diantara pendapat-pendapat ulama, termasuk dari ulama kalangan Wahhabiyah.
5. KIMIA KEBAHAGIAN (KIMIYA-U AL SA'ADAH), dikarang oleh Imam Ghazali. Ebook ini mengajak kita untuk lebih mengenal hakikat diri kita, Allah Ta'alaa, alam dunia, akhirat hingga bagaimana memenejemen cinta kepada Allah.
6. KUMPULAN ARTIKEL DINIYYAH NU ONLINE. Ebook ini berisi tentang artikel-artikel yang ada di Situs Resmi PBNU : http://www.nu.or.id terkait masalah ubudiyyah, syariah, khutbah, tokoh hingga humor.
7. SERI RISALAH-RISALAH DINIYYAH : merupakan ebook-ebook dalam format CHM yang berisi tentang risalah-risalah keagamaan. Dikompilan oleh "AR Press".
  • Download : Risalah Amaliyah Nahdliyah - Tiga Lembaga NU Malang
  • Download : 77 Cabang Iman dan Perinciannya - Syaikh Nawawi
  • Download : Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Ijtihad 
  • Download : Ayat Mutasyabihat dan Kritik Terhadap  Peringkatnya
  • Download : Dialektika Gaya Bahasa Al-Qur'an
  • Download : Eksistensi Ruh Dalam Tinjauan Ulama Islam
  • Download : Hadits Kontradiktif dan Solusinya
  • Download : Riwayat Perjuangan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama'
  • Download : Tanya Jawab Bersama KH. Bisri Musthofa
  • Download : Mutiara Hikmah Buya Yahya
8. FIQHUL AKBAR, karya Imam Abu Hanifah (150 H)
9. FIQHUL AKBAR, karya Imam al-Syafi'i (204 H). Selain Imam Abu Hanifah, Imam Asy-Syafi'i pun memiliki kitab yang berjudul sama yakni Fiqhul Akbar.
10. HAULAL IHTIFAL BIDZIKRI MAULIDIN NABAWI ASY-SYARIF, karya Al-'Allamah As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al Maliki Al Hasani. Kitab ulama Malikiyyah yang memaparkan dengan gamblang tentang dalil-dalil kebolehan merayakan Maulid Nabi al-Syarif.
11. NASEHAT INDAH ADZ-DZAHABI KEPADA IBNU TAIMIYYAH. Risalah seorang murid yang berusaha menasehati gurunya dengan tetap menjaga rasat hormat kepada sang guru.
12. AD-DURARUS SANIYYAH FIY BAYAANIL MAQALAATI AS-SUNNIYYAH.Ebook ini merupakan kumpulan artikel-artikel yang di tulis oleh H. Kholilurrahman Abu Fateh, Lc. MA, yang di kompilasi ulang dari ebook "Masaail Diniyyah" dengan beberapa penambahan artikel-artikel lainnya.
13. DAF'U SYUBAH AT-TASYBIH BI-AKAFF AT-TANZIH. Kitab bidang aqidah karya pembesar Hanabilah (Ulama Madzhab Hanbali) yang bernama al-Imam al-Hafidz Abul Faraj Abdirrahman bin al-Jauzi al-Hanbali.

        EBOOK DARI REKAN "AR PRESS"
          1. RISALAH FIQH WANITA : disusun oleh Tim Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah [KTB] yakni sebuah group fb yang di terdiri dari beberapa santri dan para simpatisan.
          2. MENYINGKAP TIPU DAYA DAN FITNAH KEJI FATWA SALAFY WAHHABI, diterbitkan oleh Majelis Ta'lim dan Rubath Darul Mukhtar (http://www.daarulmukhtar.org). Berisi tentang penjelasan tentang bid'ah, bukti-bukti kekejian fitnah yang di lontarkan oleh kalangan "salafy" hingga pelurusahan hal-hal yag telah di salah pahami.
          3. ’UQUD AL-LUJAIN FIY BAYAANI HUQUQ AL-ZAUJAIN, karya Syaikh Muhammad Nawawi bin 'Umar al-Jawi al-Bantani al-Syafi'i. Dalam kitab ini beliau rohimahulloh mengulas hak dan kewajiban suami istri dalam membina rumah tangga. Berikut pokok bahasan kitab 'Uqud al-Lujain: hak-hak seorang istri (kewajiban suami, hak-hak suami (kewajiban istri), keutamaan sholat di rumah bagi wanita, larangan melihat lawan jenis yang bukan mahrom dan kepribadian sebagian perempuan
          4. KASYFUL ASTAAR, karangan Al Fadlil Al 'Allamah Muhammad Nur Al Bughis. Kitab menguraikan berbagai pemasalahan terkait dengan kegiatan tahlilan dengan berdasarkan hadits-hadits Nabi dan komentar ulama.
          5. ALLAH ADA TANPA TEMPAT, dikarang oleh H. Kholilurrohman Abu Fateh, Lc, MA. Ebook ini sanga tuntuk dibaca  bagus guna membendung aqidah tasybih (penyerupaan Allah dengan makhluk) yang akhir-akhir ini mulai gencar dipropagandakan beberapa kalangan. Dalam ebook ini juga disertakan komentar para imam madzhab baik dari salaf maupun khalaf, baik dari fuhaqa hingga ahli hadits serta beberapa bantahan.
          6. KOMPILASI ARTIKEL "ISLAM DENGAN SUNNAH DAN BID'AH HASANAH",merupakan sebuah ebook yang diterbitkan oleh sebuah group fb bernama "Islam dengan Sunnah dan Bid'ah Hasanah" yang didalamnya berisi tentang  artikel-artikel yang di kompilasi dan di tulis oleh beberapa adminnya.
          7. DALIL-DALIL AMALIYAH WARGA NAHDLIYIN, disusun oleh al-Ustadz Imam an-Nawawi. Ebook mengupas tuntas seluruh amalan yang selama ini masyhur dilingkungan warga Nahdliyin baik terkait tahlilan, maulidan dan lain sebagainya.
          8. RIWAYAT IMAM 'ALI KARRAMALLAH WAJHAH. Ebook berisi biografi dan riwayat Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib yang di kompilasi dari situs Al Bayyinatoleh al-Ustadz Luqman Firmansyah.
          9. TANYA JAWAB BERSAMA KH. BISHRI MUSTHAFA. Dikompilasi oleh al-Ustadz Luqman Firmansyah. Tanya jawab ini meliputi tentang madzhab Syafi'i, adzan Jum'at dua kali, shalat Tarawih, Tahlilan, bid'ah, talqin mayyit hingga hukum membaca manaqib. Juga disertai dengan biografi KH. Bishri Musthafa.
          10. RISALATUL MAHIDL ; Mengurai problematika darah wanita yakni tentang haidl , nifas dan istihadlah. Dikarang oleh Ahmad Syadzirin Amin. Buku ini sangat penting bagi wanita supaya mengerti mengenai permasalahan yang ada pada diri mereka.
           KUMPULAN EBOOK LAINNYA

          1. TAFSIR AL-JALALAIN, karya ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli (w 864 H) dan Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakr As-Suyuthi (w 911 H). 
          2. TAFSIRUL QUR’AN AL-‘ADHIIM, karya seorang ulama madzhabSyafi’iyyah yakni Abul Fida’ Isma’il bin Umar bin Katsir al-Bashri al-Dimasyqi al-Syafi’i (w 774 H), atau lebih dikenal dengan Imam Ibnu Katsir.
          • Tarjemah bahasa Indonesia : 
          1. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 1 [.pdf] ;
          2. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 2 [.pdf] ;
          3. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 3 [.pdf] ;
          4. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 4 [.djvu] ;
          5. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 5 [.djvu] ;
          6. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 6 [.pdf] ;
          7. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 7 [.djvu] ;
          8. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 8 [.djvu] ;
          9. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 9 [.pdf] ;
          10. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 10 [.djvu] ;
          11. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 11 [.djvu] ;
          12. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 12 [.djvu] ; *
          13. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 13 [.djvu] ;
          14. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 14 [.djvu] ;
          15. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 15 [.djvu] ;
          16. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 16 [.djvu] ; *
          17. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 17 [.djvu] ; *
          18. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 18 [.djvu] ; * (Tidak Lengkap)

          26. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 26  [.djvu] ; *
          27. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 27  [.djvu] ; *
          28. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 28  [.djvu] ; *
          29. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 29  [.djvu] ; *
          30. Tafsir Al Qur'an al 'Adhim Juz 30  [.djvu] ; * (Tidak Lengkap)
          * kitab tarjemah ini dikompilasi dari beberapa situs yang memuat tarjemahan kitab tafsir karya ulama syari'iyyah ini namun sumber primernya adalah situs shirathalmustaqim.wordoress dan kampungsunah.org.
            3. RIYADLUSH SHALIHIN, karya ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi, atau masyhur dengan sebutan Imam an-Nawawi (w 676 H).
            4. ASY-SYAMAAIL MUHAMMADIYAH, karya Abu ‘Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin adl-Dlahak at-Turmidzi, atau lebih dikenal dengan sebutan Imam At-Turmizi (w 279 H).
            6. SIRRUL ASRAR, karya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
            7. AL-I’TISHAM, karya ulama madzhab Malikiyah yakni Abu Ishaq Ibrahim bin Musa bin Muhammad al-Lakhmi al-Gharnathi, yang masyhur dengan sebutan Imam Al-Syathibi (w 790 H). Kitab yang memaparkan pembahasan bid'ah dengan sangat ketat.
            8. AL-MUNQIDZ MINADL DLALAL wa al Wushil Ilaa Dzi al-‘Izzah wal Jalal, karya ulama madzhab Syafi’iyyah yakni Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi, atau dikenal dengan Imam Ghazali (w 505 H). 
            9. AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH, disusun oleh Tim Litbang Syahamah dan di terbitkan oleh SYAHAMAH PRESS. Syahamah sendiri merupakan singkatan dari Syabab Ahlu Sunnah wal Jama'ah. Ebook ini memaparkan tentang perspektif aqidah Ahlu Sunnah wal Jama'ah dengan disertai beberapa komentar (pengantar) ulama Ahl Sunnah terkemuka.
            10. NAHJUH BALAGHAH (JALAN MENUJU KEFASHIHAN). Kitab ini di susun oleh Sayyid Syarif Ar Ridlo (w 406 H). Berisi kumpulan-kumpulan khutbah, surat-surat dan kalam hikmah Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib. Pendapat lainmengatakan bahwa kitab ini di karang oleh kakak dari Syarif Ridlo yakni Syarif Al Murtadho. Oleh karena itu, Ahlu Sunnah tidak mengakui bahwa isi kitab ini berasal dari Sayyidina 'Ali walaupun mungkin memang didalamnya ada yang benar, hingga ulama lainnya mengatakan bahwa kitab ini merupakan kitab golongan Syi'ah. Kalangan Habaib pun dengan tegas mengatakan bahwa kitab ini adalah kitab Syi'ah. Oleh karena itu sebelum mendownload ini, download terlebih dahulu Biografi Imam 'Ali diatas.
            11. KAMUS AL MUNAWWIR. Kamus ini merupakan kamus Arab Indonesia terlengkap yang disusun oleh  Ahmad Warson Munawwir dan juga menjadi pegangan kalangan pelajar hingga kalangan pesantren.
            12. AL-KABAIR (DOSA-DOSA BESAR). Karya ulama Syafi'iyyah yang bernama Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkmaniy al-Fariqy ad-Dimasyqi atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Adz-Dzahabi (shahibu Siyar A'lamin Nubalaa'). Didalam kitab ini dipaparkan macam-macam dosa besar menurut perspektif Adz-Dzahabi.
            13. ILAA KULLI FATAATIN TU'MINU BILLAH. Karya Syaikh Sa'id Ramadhan Al Buthi. Sebuah kitab risalah terkait permasalahan-permasalahan yang ada pada wanita terkait hukum Islam.
            14. KITAB SYAIKH YUSUF AL QARDLAWIEbook ini berisi tentang beberapa kitab dan fatwa-fatwa Syaikh Yusul Al Qaradlawi yang telah di tarjemahkan ke bahasa Indonesia.
            15. IRSYADUL ANAM FIY TARJAMATI ARKANIL ISLAM. Karya Al-Habib Utsman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya Al 'Alawi al-Husaini. Kitab ini merupakan kitab Fiqh yang sangat mudah di pahami dan telah di terjemahkan.
            16. AR-RA'ATUL GHAMIDLAH FI NAQSHI KALAMI AR-RAFIDLAH. Karya Al Habib Salim bin Ahmad bin Jindan. Merupakan kitab yang berisi penjelasan tentang apa dan siapa Syi'ah Rafidlah serta bagaimana sikap Ahl Sunnah terhadap mereka. Setelah kitab ini di tarjemahkan, kemudian di beri judul "Fatwa Isu Penting - Putusan UIama Indonesia".
            17. ASWAJA AN-NAHDLIYAH - Ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang berlaku di Lingkungan Nahdlatul 'Ulama. Sebuah buku yang diperuntukkan sebagai bacaan warga Nahdliyin dan dimaksuddkan agar menjadi referensi dan rujukan. Adapun isinya terdiri dari aqidah, syari'ah, tashawuf, tradisi dan budaya serta masalah kebangsaan.
            18. MATAN AQIDATUL 'AWAM, karya Syaikh As-Sayyid Ahmad al-Marzuqiy al-Maliki al-Makki. Merupakan kitab yang berisi syair-syair (nadham) tentang Tauhid.
            19. WEJANGAN SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI, ebook ini di kompilasi oleh Zainal M Anies yang berisi tentang nasehat-nasehat dan kalam-kalam hikmah Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.
            20. TELA'AH KRITIS DOKTRIN DAN PAHAM SALAFI-WAHHABI, karya A Shihabuddin. Ebook ini mengulas berbagai amal-amal yang di permasalahakan oleh kalangan Wahhabiyah.
            21. AT-TIBYAN FIY ADABI HAMALATIL QUR'AN, karya ulama Syafi'iyyah yang bernama Imam Abu Zakariyya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, yang masyhur dengan sebutan Imam An-Nawawi.
            22. JAWAHIRUL KALAMIYYAH FIY IYDLAH AL-'AQIDAH AL-ISLAMIYAH. Kitab tauhid ini dikarang oleh Syaikh al-'Allamah Thahir bin  Shalih Al-Jaza-iriy.
            23. AQIDAH : SIFAT DUA PULUH, karya Al-Habib Utsman bin Abdullah bin 'Aqil bin Yahya.
            24. KENALILAH AQIDAHMU, karya Al-'Arif Billah al-Habib Munzir bin Fuad al-Musawa.
                          ** Walaupun kami menyajikan kitab-kitab atau ebook-ebook ini, namunkami hanya sebatas mengumpulkan sebagaimana diatas. Adapun mengenai isinya maka silahkan ambil yang sekiranya memang baik dan semoga bermanfaat. Amin Allahumma Amin. 
                          *** Up to date, InsyaAllah.
                          SUMBER : 

                          Terjemah KitabTa’lim Muta’alim




                          Menuntut ilmu wajib bagi setiap orang tanpa ada batasan waktu, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum. Ilmu agama merupakan akar dari berbagai macam ilmu. Andai kita gambarkan ilmu itu seperti sebuah bangunan rumah, maka ilmu agama merupakan fondasi dasarnya.  Jika fondasinya dibangun dengan kuat, bangunan rumah tersebut aan berdiri dengan kokoh.
                          Allah swt menerangkan dalam Al-Qur’an “…..Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS 58 – 11).
                          Namun, akhir-akhir ini banyak kita rasakan bahwa para penuntut ilmu tidak memperoleh manfaat dari apa yang telah mereka pelajari, baik dalam pengamalan maupun dalam penyeberannya. Hal ini dikarenakan metode dan penerapan yang salah dan keliru dalam proses belajar, serta telah ditinggalkannya syarat-syarat dalam menuntut ilmu.
                          Buku ini akan memandu kita untuk lebih mengerti bagaimana cara menuntut ilmu yang benar, niat dalam mencari ilmu, memilih dan memilah ilmu,  guru dan teman, hingga apa saja yang perlu dperhatikan dalam  menguatkan hafalan dan apa-apa yang melemahkannya. Semoga dengan buku ini dapat menjadi petunjuk yang baik bagi kita dalam menuntut ilmu. Aamiin.


                          Silahkan Download Disini ....

                          Kumpulan Hadist Tentang Wanita






                          Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an. Berikut ini adalah beberapa hadits yang berkaitan dengan wanita yang dirangkum dari berbagai sumber. Semoga dengan mengetahui dan mengamalkan hadits-hadits ini, kita dapat mejadi orang yang lebih baik. Wallahu A'lam Bishawab :)

                          1. Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam:

                          "Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah." (HR. Muslim no. 1467) 

                          2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu'anhu:

                          "Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya." (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: "Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.")

                          3. Berkata Al-Qadhi ‘Iyyadh rahimahullah:

                          "Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu.

                          Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu." (‘Aunul Ma‘bud, 5/57)

                          4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda:

                          "Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/ lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit." (HR. Ibnu Hibban dalam Al-Mawarid hal. 302, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ush Shahih, 3/57 dan Asy-Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 282)

                          5. Ketika Umar ibnul Khaththab radhiallahu'anhu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam:

                          "Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?" Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam menjawab:

                          "Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat." (HR. Ibnu Majah no. 1856, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah no. 1505)

                          6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang ingin menikah:

                          "Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung." (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466)

                          7. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

                          "Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)

                          8. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:

                          "Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita." (HR. Bukhori dan Muslim)

                          9. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullah berkata:

                          "Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman:

                          "Wanita shalihah adalah yang taat," yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada." Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya." (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177)

                          10. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191, dishahihkan Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661)

                          11. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

                          "Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata:

                          "Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha."
                          (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

                          12. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya". (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

                          13. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

                          "Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya." (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289)

                          14. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
                          "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya." (HR. Muslim no.1436)

                          15. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya)." (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436)

                          16. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:

                          "Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)

                          17. Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat 'ied, ia tidak memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam:

                          "Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya." (HR. Bukhari No. 318).

                          18. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:

                          "Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak melukai.

                          Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)

                          19. Ummu Salamah berkata:
                          "Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah?"

                          Beliau bersabda:

                          "Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal",
                          lalu ia bertanya lagi:
                          "Bagaimana bila masih terbuka kakinya?"
                          Beliau menjawab:

                          "Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih". (HR. Tirmidzi 653 dan berkata: "Hadits hasan shahih").

                          20. Aisyah berkata,
                          "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?"
                          Jawab Rasulullah,
                          "Suaminya. "
                          "Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?"
                          Jawab Rasulullah,
                          "Ibunya."

                          21. Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu'alaihi wa salam bersabda padanya:

                          "Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu." (HR Bukhori Muslim)

                          22. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

                          "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya…" (QS Ar Ruum: 21)

                          22. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

                          "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min:

                          "Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59).

                          23. Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya:
                          "Apakah engkau sudah bersuami?"

                          Bibi Al-Hushain menjawab:
                          "Sudah."
                          "Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?" tanya Rasulullah lagi.
                          Ia menjawab:
                          "Aku...
                          tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu."

                          Rasulullah bersabda:
                          "Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena SUAMIMU ADALAH SURGA DAN NERAKAMU."
                          (HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)

                          24. Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:

                          "… Dan aku melihat NERAKA maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum WANITA."

                          Para shahabat pun bertanya:
                          "Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?"

                          Beliau menjawab:
                          "Karena kekufuran mereka."

                          Kemudian mereka bertanya lagi:
                          "Apakah mereka kufur kepada Allah?"

                          Beliau menjawab:
                          "Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu."
                          (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma)

                          25. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
                          "Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya:

                          Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua.

                          Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun)." (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).

                          26. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Wahai Asma, sesungguhnya apabila wanita sudah mendapatkan haid (yakni, telah melewati usia kanak-kanak) maka yang layak untuk dilihat darinya hanyalah ini dan ini saja."
                          Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mengisyaratkan pada wajah dan kedua telapak tangannya.

                          27. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Dan janganlah mereka (perempuan) membentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." (QS. An-Nur : 31)

                          28. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                           "Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina." (HR. Nasaii ibn Khuzaimah & Hibban).

                          29. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain kudung hingga menutupi dada mereka." (QS. An-Nur : 31)

                          30. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Rasulullah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikir giginya." (HR. At-Thabrani)

                          31. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya." (HR. At-Thabrani & Baihaqi)

                          32. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukan sebagian dari pandangannya." (QS. An-Nur : 31)

                          33. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti." (HR. Abu Daud)

                          34. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya." (HR. Bukhari & Muslim)

                          35. Dari Hamzah bin Abi Usaid al-Anshari, dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar Rasulullah Shollallahu'alaihi wa Sallam bersabda kepada para wanita (saat itu beliau sambil keluar dari masjid, dan terlihat laki-laki dan wanita berbaur di jalan):

                          "Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian untuk berjalan di tengah. Kalian harus berjalan di pinggir." Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka berjalan ditepi tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai tertambat di tembok, karena begitu dekatnya mereka dengan tembok ketika berjalan. (HR. Abu Daud; HASAN)

                          36. Dari 'Uqbah bin 'Amir rodhiyallohu'anhu, bahwa Rasulullah Shollallahu'alaihi wa Sallam:

                          "Berhati-hatilah dari menemui wanita."
                          Lalu berkata salah seorang dari Anshar:
                          "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan saudara dari suami?"
                          Beliau bersabda:
                          "Saudara suami adalah kematian."

                          37. Dari ('Abdullah) bin 'Umar rodhiyallohu'anhu berkata:
                          Rasulullah Shollallohu'alaihi wa Sallam bersabda:

                          "Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk mereka." (HR. Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah; SHAHIH).

                          38. Dari 'Abdillah bin Mas'ud rodhiyallohu'anhu, dari Nabi Shollallahu'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

                          "Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya." (HR. Ibnu Khuzaimah; SHAHIH)

                          39. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

                          "Akan ada di akhir umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi) telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka! sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2/233))

                          40. Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh shollallohu'alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:

                          "Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya." (HR Hakim, shohih)